Friday, October 25, 2013

Setiap Masalah Pasti Ada Solusinya

June 25, 2011 at 3:05am

Mungkin mudah mengatakan kepada orang lain "sabarlah",saat orang lain itu dihadapkan dengan ujian yang tidak menyenangkan,tapi apakah kita mampu mengatakan pada diri kita sendiri "sabarlah" saat kita berada dalam posisi yang sama?

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (QS. Ali Imran : 139)

"Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal." (QS. AN NAHL:41-42)

"Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya" (QS:23:62)

"Bersabarlah, dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan dari Allah." (QS. An-Nahl : 127)

"Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah : 153)

Sekarang, coba Anda jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Mungkinkah guru memberikan ujian kepada anak didiknya tanpa menyiapkan jawabannya?
2. Mungkinkah guru memberikan ujian tanpa mempersiapkan anak didiknya?
3. Mungkinkah guru memberikan ujian anak SMA kepada anak SD?
4. Mungkinkah guru tidak meluluskan anak didiknya yang mampu menjawab ujian?

Nah, guru saja begitu, apalagi Allah?
1. Mana mungkin Allah memberikan masalah kepada Anda tanpa menyiapkan solusinya!
2. Mana mungkin Allah memberikan masalah tanpa mempersiapkan Anda terlebih dahulu!
3. Mana mungkin Allah memberikan masalah yang Anda tidak mampu mengatasinya!
4. Mana mungkin Allah tidak mengangkat derajat Anda ketika Anda mampu mengatasinya!

setiap masalah pasti memang Allah telah persiapkan sesuai kemampuan kita, tentu Allah juga mempersiapkan jawaban atas masalah tsb.tinggal kita kembalikan saja pada Allah seraya memohon petunjukNya.

Mari bertanya kpd al Qur,an tenteng ujian2 di kehidupan kt ini?:-)

(Kenapa aku diuji ?)

Qur’an Menjawab :
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ” Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-Ankabuut : 2)

(Kenapa aku tidak diuji saja dengan hal-hal yang baik terus ?)

Qur’an Menjawab :
………. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah : 216)

(Kenapa aku diberi ujian seberat ini?)

Qur’an Menjawab :
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Level Keimanan)………. (Al-Baqarah : 286)

(Bolehkah aku frustrasi dan Minder ber-Islam ?)

Qur’an Menjawab :
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali Imraan : 139)

(Bolehkah aku berputus asa ?)

Qur’an Menjawab :
………..dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (Yusuf : 87)

(Bagaimana cara menghadapi ujian hidup ini?)

Qur’an Menjawab : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (Al-Baqarah : 45)

(Bagaimana menguatkan hatiku?)

Qur’an Menjawab :
….Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal……. (At-Taubah : 129)

(Apa yang kudapat dari semua ujian ini?)

Qur’an Menjawab : Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka(At-Taubah :111).
Salam ukhuwah....

Friday, October 18, 2013

Mencintai Karena Allah

June 25, 2011 at 2:29am

Dari Mu'adz bin Anas, Sesungguhnya Rasulullah bersabda, 'Barang siapa memberi karena Allah, tidak memberi karena Allah, mencintai karena Allah dan berumah tangga karena Allah maka sungguh imannya sempurna' (HR. Ahmad).

Hadist diatas mengisyaratkan kita agar di dalam membangun keluarga yang kokoh, indah dan bahagia haruslah dengan meletakkan iman dan taqwa kepada Allah sebagai pondasi untuk mewujudkannya. Sejak berta'aruf atau berkenalan untuk saling mengenal, memohon kepada Allah agar untuk mendapatkan pasangan yang diridhaiNya, 'Ya Allah, jadikanlah pasanganku ini adalah pasangan yang Engkau ridhai bagiku didunia dan diakhirat.' Namun sayangnya dewasa ini banyak mereka yang mengesampingkan Allah saat berkenalan, terjebak dalam berpacaran, mengorbankan kesucian dengan alasan cinta semua itu justru menimbulkan bencana maka tidak heran apabila rumah tangganya jauh dari ketenteraman, tidak bahagia, berantakan dan akhirnya bercerai anak-anak kemudian menjadi korban. Itulah sebabnya letakkan pondasi keimanan kita kepada Allah sebagai landasan untuk membangun keluarga sakinah agar keluarga kita bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.

Untuk mengingatkan kembali agar tidak terjadi awal yang keliru pada calon suami dalam konseling pra pernikahan saya menanyakan, 'apakah anda sungguh-sungguh mencintai pasangan anda sehingga mau menikah dengannya? Bila iya, apakah anda pernah menyampaikan pesan Allah di dalam al-Quran Surat ar-Ruum ayat 21 tentang keluarga bahagia kepada pasangan anda? Bila tidak, berarti anda tidak sungguh-sungguh mencintai pasangan anda karena membiarkan dirinya akan hidup menderita.' Hal ini memang berat, namun lebih baik kita memiliki awal yang benar dan menentukan agar kita bisa membangun keluarga yang kokoh, indah dan bahagia. Keluarga sakinah mawaddah warahmah. Sebagaimana Firman Allah,

'Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum berpikir. (QS. ar-Ruum : 21)

Tafsir ayat 21 dari surah Ruum
kata sakinah berasal dari kata "litaskunuu ilaiha",Yang artinya “Agar kamu semua tenang kepadanya (pasanganmu)”
Ayat ini menunjukkan bahwa ketenangan bukan hadiah dari Allah ketika kamu semua menikah, ketenangan adalah kondisi yang harus diupayakan oleh kamu semua agar terwujud dalam rumah tangga kamu semua.penggalan ayat tersebut memberi tahu kita bahwa dipertemukanya kita dengan pasangan kita adalah agar kita berupaya membangun rumah tangga yang tenang dan tentram.
Setelah ketenangan bisa dikondisikan, hadiah dari Allah diberikan yaitu timbulnya mawaddah(cinta)
"Wa ja'alna bainakum mawaddah",yg artinya:Dan Allah menjadikan diantara kamu semua mawaddah.
mawaddah atau cinta antara suami istri adalah hadiah yang diberikan setelah pasangan tersebut bisa menciptakan kondisi yang tenang dalam rumah tangga mereka.
Ketenangan akan terwujud kalau kita memahami atau berusaha memahami atau pura pura paham dan menerima apapun kelemahan dari pasangan kita,jangan lupa bahwa pasangan kita tercipta dari kita juga(silahkan baca awal ayat diatas)tersirat sebuah kesimpulan “kalau pasangan kita berasal dari diri kita,berarti kelemahan dan kekurangan pasangan kita juga ada pada diri kita”.

Ada 10 poin yg perlu kt ketahui utk yg mau atw sudah berkeluarga?:-)

  1. Menggembirakan hati perasaan istri itu berNILAI SEDEKAH dan itu bagian dari (teladan) SUNNAH RASULULLAH (Hikmah alhadist). 
  2. Ketahuilah jika suami melakukan hubungan badan dg istri dengan penuh kasih sayang maka ALLAH gugurkan dosa2nya melalui sela2 jarinya (Hikmah Alhadist). 
  3. Yang pertama suami cium/kecup ketika ingin (mulai) jima (hubungan badan) adalah pada kening/dahi istrinya dengan penuh kasih sayang. Kemudian bacalah doa seperti yang di contohkan Baginda Rasul Nabi Muhammad SAW. Bismillahi, Allahumma jannibnasy syaithana wajannibisy-syaithana maa razaqtanaa (Dengan Nama Allah, ya Allah jauhkan setan dari kami dan jauhkan setan dari (anak) yang Engkau berikan kepada kami), Maka sesungguhnya jika ditakdirkan diantara keduanya didalam persetubuhan itu akan mendapat anak, niscaya setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya. ( Hadits Shahih riwayat : Bukhari) 
  4. Wanita mempunyai kelebihan 99 bagian dalam kelezatan bersetubuh tetapi wanita takut (untuk berterus terang tentang hal itu) krn rasa malunya (Alhadist). 
  5. Jangan pernah sekalipun menceritakan rahasia pasangan kita karena perbuatan itu tak ubahnya meludah kemuka sendiri (Fiqih wanita 418). 
  6. Ketahuilah istrimu merupakan rizqi bagimu. Oleh karena itu sayangilah dia setulus hatimu (AnNuur: 32). 
  7. Lelaki yang sholeh itu pasti sgt sayang pd istri dan anak2nya,demikian sebaliknya, istri sholehah sgt sayang pd keluarga (Ar-Rum:21). 
  8. Saling memuaskan sewajarnya kepada pasangan kita dalam hubungan biologis adalah salah satu kunci dari mendapat SAKINAH (Ar-Rum:21). 
  9. Sentuhan fisik membawa sentuhan bathin. Karena itu jangan remehkan bersentuhan fisik, walau hanya mencium istri atau suami anda. 
  10. Bagaimana mungkin aku menyakiti istriku sementara dia melayaniku dan merawat anak-anakku? (Umar bin Khattab).

Friday, October 11, 2013

Ilir-ilir

June 25, 2011 at 12:35am

Ilir-ilir, Ilir-ilir, tandure (hu)wus sumilir
-Bangunlah,bangunlah,tanamannya telah bersemi.
Kanjeng Sunan mengingatkan agar orang-orang Islam segera bangun dan bergerak.Karena saatnya telah tiba. Karena bagaikan tanaman yang telah siap dipanen

Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar
-Bagaikan warna hijau yang menyejukkan, bagaikan sepasang pengantin baru
Hijau adalah warna kejayaan Islam, dan agama Islam disini digambarkan seperti pengantin baru yang menarik hati siapapun yang melihatnya dan membawa kebahagiaan bagi orang-orang sekitarnya.

Cah angon, cah angon, penek(e)na blimbing kuwi
-Anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu.
Yang disebut anak gembala disini adalah para pemimpin. Dan belimbing adalah buah bersegi lima, yang merupakan simbol dari lima rukun Islam dan sholat lima waktu. Jadi para pemimpin diperintahkan oleh Sunan Kalijaga untuk memberi contoh kepada rakyatnya dengan menjalankan ajaran Islam secara benar. Yaitu dengan menjalankan lima rukun Islam dan sholat lima waktu.

Lunyu-lunyu penek(e)na kanggo mbasuh dodot (s)ira
-Biarpun licin, tetaplah memanjatnya, untuk mencuci kain dodot mu.
Dodot adalah sejenis kain kebesaran orang Jawa yang hanya digunakan pada upacara-upacara atau saat-saat penting. Dan buah belimbing pada jaman dahulu, karena kandungan asamnya sering digunakan sebagai pencuci kain, terutama untuk merawat kain batik supaya tetap awet. Dengan kalimat ini Sunan Kalijaga memerintahkan orang Islam untuk tetap berusaha menjalankan lima rukun Islam dan sholat lima waktu walaupun banyak rintangannya (licin jalannya). Semuanya itu diperlukan untuk menjaga kehidupan beragama mereka. Karena menurut orang Jawa, agama itu seperti pakaian bagi jiwanya. Walaupun bukan sembarang pakaian biasa.

Dodot (s)ira, dodot (s)ira kumitir bedah ing pingggir
-Kain dodotmu, kain dodotmu, telah rusak dan robek
Saat itu kemerosotan moral telah menyebabkan banyak orang meninggalkan ajaran agama mereka sehingga kehidupan beragama mereka digambarkan seperti pakaian yang telah rusak dan robek.

Dondomana, jlumatana, kanggo seba mengko sore
-Jahitlah, tisiklah untuk menghadap (Gustimu) nanti sore
Seba artinya menghadap orang yang berkuasa (raja/gusti), oleh karena itu disebut 'paseban' yaitu tempat menghadap raja. Di sini Sunan Kalijaga memerintahkan agar orang Jawa memperbaiki kehidupan beragamanya yang telah rusak tadi dengan cara menjalankan ajaran agama Islam secara benar, untuk bekal menghadap Allah SWT di hari nanti.

Mumpung gedhe rembulane, mumpung jembar kalangane
-Selagi rembulan masih purnama, selagi tempat masih luas dan lapang
Selagi masih banyak waktu, selagi masih lapang kesempatan, perbaikilah kehidupan beragamamu.

Ya suraka, surak hiya
-Ya, bersoraklah, berteriak-lah IYA
Di saatnya nanti datang panggilan dari Yang Maha Kuasa nanti, sepatutnya bagi mereka yang telah menjaga kehidupan beragamanya dengan baik untuk menjawabnya dengan gembira.

Demikianlah petuah dari Sunan Kalijaga lima abad yang lalu, yang sampai saat ini pun masih tetap terasa relevansinya.